16 Februari 2010

no subject...

Helnaria Fermi Pandelisman 08 February at 20:17
Saya harap kamu mau mengerti saya. Seperti apa yang selalu kamu lakukan untukku kemarin, untuk teman2 perempuanmu yang lain.
Kamu baik, saya suka, dan saya sayang.
But I am not that speciall to being someone you've to wait for.
I am not that speciall aa sayang....

Maaf, mungkin sekali lagi saya harus menghancurkan komitmen yg saya bangun sendiri. Sekali lagi untuk diri saya sendiri. Saya sendiri tidak ingin, (dan akan sangat membosankan apabila saya sekali lagi bilang kalau saya harus) tapi saya memang harus. Saya belum bisa menerima ini. Kamu, dengan adanya kamu. Apa2 saja yang melekat pada dirimu. Masalalumu. Semua semuanya. Karena saya sendiri bermasalah. Mungkin kalau saja saya dalam keadaan yang lebih baik, saya akan lebih sabar untuk kamu. Sayangnya, saya sedang-sangat-tidak baik sekarang. Dan saya tidak mau kamu ada di samping saya dan melihat itu semua terjadi pada saya.
Percayalah bahwa saya hanya ingin kamu bebas, kamu bahagia. Kamu orang baik. Saya yang bodoh melepas kamu. Tapi inilah saya. Maaf sekali lagi, I'm not that speciall. Au revoir... Mi senor!
Septyo Uji Pratomo 08 February at 20:36
not now, mi senorita.
i'm just a man with his patience.
silakan katakan saya keras kepala, egois, bodoh.
saya bebas, saya bahagia. ~it's real! kamu engga usah khawatir!~

autisme saya sekarang uda bikin saya lebih bahagia, seenggaknya sore tadi naik tower belakang rumah ujan-ujan adalah hal gila terakhir yang saya lakukan. ~percaya engga! anak kecil dibawah sono aja neriakin saya orang gila, hahahaha~
dengan kamu, saya ~sangat yakin!!~ akan ~lebih~ bahagia.
saya yakin itu.

tapi tidak sekarang.
ya, saya akan bersabar.
saat kamu tidak dapat bersabar, maka saya yang akan lebih bersabar.

hanya diam dan lakukan!
udah, ga usah dibahas lagi! saya engga akan kemana-mana koq.
sampai jumpa dengan reaksi kimia yang lain.
berbenahlah, bidadari hujanku!!

sadar ga sadar, saya ada.
dan kamu hanya perlu tahu.
mintalah apa saja! tapi jangan minta saya menghapus sayang saya sama kamu.

~bukannya aku takut akan kehilangan dirimu, tapi aku takut kehilangan cintamu!~
hahaha, gombalannya bau amis!
tenanglah bidadari hujanku.

saya tidak dibutakan cinta, saya melihatnya sejelas saya melihat kamu pertama kali di terminal purwokerto, berpikir : ngapain ni botak satu bawa si tika???
saya tidak digilakan cinta, hanya saja sore tadi saya hanya perlu merayakannya! ya! hujan!
ingin saya berteriak, SAYA INGIN BERLARI DAN MEMELUKMU, DENGAN ATAU TANPA HUJAN!
menunggu hingga hujan reda, dan saya basah...
tapi teduh, dan saya tidak perlu berpayung diri.

saat ini, saya hanya mengetahui, kita melakukan ini bukan karena kita mau, tapi karena kita harus.
esok? who knows?
saat ini, saya paham, apa yang kamu cari tidak kamu temukan pada diri saya.
esok? siapa tahu!

saya tidak perlu mengubah apapun.
akan selalu ada teduh disini, tanpa kamu harus berpayung diri.
dan ada senyum sapa, kapanpun kamu minta.

cheers up your life, bidadari hujanku!
hidup ini sudah gila! engga perlu dibikin tambah gila dan ribet dengan keadaan yang kamu pikir 'engga beres'
sederhanakan saja...

karena saya tahu, kamu sederhana.
terima kasih, bidadari hujanku.

maaf ya, saya keras kepala!
tapi engga usahlah dipikirin!
saya juga masih harus mikirin KL saya, nilai saya yang belom pada keluar!

~yang kurang saat ini mungkin engga ada yang bangunin saya pagi2, ngingetin saya buat sarapan sebelum jam9, jangan salahkan saya kalo saya jadi kurus! hahahaha..~

always take care.
dah, ga usah mikirin ini banget, santai ajaaa...
seperti motto hidup saya : seloooowww...
but sure.
Septyo Uji Pratomo 08 February at 20:38
sssssttt, tenanglah...
istighfar, bernapaslah...
Helnaria Fermi Pandelisman 08 February at 20:46
Iya. Tapi aa harus tetep sarapan sebelum jam9! Kalo engga. Teteh gamau main lg k pbg!
:P

Tidak ada komentar: