3 September 2009

di setiap helaan napas

ada kamu, dan saat ini memulai kembali untuk tidak terlalu berlebihan mengungkapkan fakta bahwa setiap sudut yang terlihat, setiap senti yang nampak, terlintas kamu.
lagi-lagi kamu.
kamu yang menggelembungkan buih harapan, menyesakkan dada dengan rasa bahagia, berharap berarti dan kita dapat melewati waktu bersama. dan ada pertanyaan lagi, apa ada waktu? apa kamu mau? apa kita bisa?
pertanyaan yang berubah menjadi cemas, dan dapat berubah indah saat kita percaya.
percaya akan segala keindahan walau tak sempurna, karena kamu dan aku tak sempurna.
di setiap helaan napas, teriring rasa cemas, terbersit rasa waswas..
apa memang benar kamu?

tapi di setiap helaan napas juga, engga bisa diingkari, yang aku ingat cuma .....


kamu.

1 komentar:

Anonymous mengatakan...

sapa bebh?? jahat nii! gk critaa...