10 September 2009

susah...

susah emang kalo kesibukan melanda. engga ada waktu buat ruang pikir berekspresi, pun beberapa menit yang tercurah dalam blog, atau interaksi via facebook. sementara media pun jadi halangan utama, hape multimedia engga punya, laptop engga bisa buat hotspotan, dan waktu beberapa hari ini terbuang percuma, terlarut dalam kesibukan!

sendiri...
sendiri...
sendiri...

hanya ini yang tersisa :
tidak akan meletakkan harapan terlalu tinggi, dia melihat suatu kesamaan, dan aku tidaklah setinggi langit, langit yang bisa kamu raih kapan saja, dengan apa yang kamu punya. aku seperti rumput, merakyat, dan mensyukuri apa saja yang didapat dan diraih. walau itu hanya setetes embun pagi hari, matahari yang menghanguskan, senja sore, ataupun rinai hujan.
aku tinggi menantang langit, tidak akan mati, membandel walaupun terinjak atau dibabat petani untuk makanan kerbau atau terbumihanguskan oleh api.
tapi aku tidak dapat mencapai langit, kamu adalah langit, kamu adalah biru.
kelabu mendung menggayut saat sedih, jingga memerah saat senja, layaknya permainan musim dunia dan aku tak pernah tahu saat ini musim apa. kamu itu biru, mengharu, refleksi ~atau refraksi? atau polarisasi??~ gelombang sekian nanometer yang membuatmu menjadi biru, indah dan enak dipandang...
sadarilah,,, kamu, sama seperti hijau-kuningnya aku andaikan aku adalah ilalang, adalah sama asalnya. sama-sama berasal dari cahaya putih, seputih kita saat dilahirkan, sesuatu yang kamu dapat tidak akan kamu bawa mati, apa yang kita dapat adalah pengingat agar kita selalu berusaha.
kamu hanya akan membawa mati apa yang benar-benar kamu cari.
sepertinya kamu memang benar-benar ditakdirkan menjadi langit.

Tidak ada komentar: