11 Mei 2010

bahkan cerita cinderella-pun engga happily ever after

di akhir kisah cinderella, ada kalimat yang berbunyi : dan mereka hidup bahagia selama-lamanya. hidup bahagia selama-lamanya berarti engga ada konflik dalam diri mereka, baik dari dalam maupun dari luar. padahal masih ada saudara tirinya, masih ada ibu tirinya yang konon kejam. pun dalam kisah sebenarnya yang menceritakan kalau saudara tiri cinderella menyayat kakinya agar pas mengenakan sepatu kaca, dan di kemudian hari mereka menjadi pengemis di pinggir jalan. atau mungkin kita bisa ibaratkan (gW pernah baca ini dalam sebuah buku), gimana kalo cinderella kemudian beranjak tua, memiliki banyak anak, banyak keriput di wajah, memiliki pinggul yang melebar karena kebanyakan melahirkan? seenggaknya walaupun pangeran tampan itu tetep cinta ama cinderella, paling engga si cinderella bakalan minta duit sama pangeran buat beberapa paket perawatan kecantikan ; satu untuk pengencangan wajah, satu untuk anti aging, yang lain untuk sedot lemak, atau mungkin suntik silikon di payudara agar cinderella menjadi tetap cantik seperti yang diceritakan?
oke kalo mau yang lebih dahsyat lagi! fakta ini gW dapet di buku yang gW numpang baca di gramedia beberapa hari kemaren. kalo sebenernya kisah putri tidur tuh engga seperti yang kita denger.! putri cantik tertidur karena dikutuk oleh penyihir jahat, terus diselametin ama pangeran tampan yang berjuang melawan penyihir, terus si puteri dicium ama pangeran, terus bangun.
dan mereka hidup bahagia selama-lamanya.
kisah sebenarnya tuh : puteri cantik tertidur karena ramalan, karena ada tali yang mengikat tangannya dan membuatnya tertidur sekian lama, raja yang terpesona akan kecantikannya kemudian memperkosanya, dan sang puteri terbangun karena anak yang lahir dari rahimnya menggigit tali yang mengikat tangannya dan begitu bangun ia sadar kalo ia udah punya anak.

dongeng pun bisa menjadi sedemikian kejam untuk salah satu pihak, dan statement 'happily ever after' adalah kalimat penutup yang paling tepat saat dongeng tersebut dibacakan kepada anak-anak, tanda dongeng tersebut telah berakhir, tanpa pertanyaan.
dan anak-anak akan tersenyum membayangkan puteri tidur, atau cinderella-nya hidup bahagia dengan pangerannya selama-lamanya.

cukup gW ngacauin dongengan buat anak-anak, dan gW engga mungkin menceritakan puteri tidur yang diperkosa ama bapaknya sendiri sama anak gW kelak buat pengantar tidurnya!! yang bisa gW tarik pelajaran disini tuh : di dunia nyata ini, engga ada yang namanya hidup bahagia untuk selama-lamanya. dongeng bisa kejam, apalagi dunia nyata. dan segalanya bisa menjadi relatif di dunia nyata. engga ada yang baik seratus persen dan buruk seratus persen. ~gW bersyukur albert einstein menciptakan teori relativitas~
masalah, masalah, masalah.

dan ratusan pilihan untuk menyelesaikan masalah anda. kalo anda orang beriman, silakan meminta pada Tuhan, Tuhan akan memberi jalan, ingat! jika dan hanya jika anda beriman.! jika anda merasa dikecewakan, silakan memaki pada Tuhan! apa saja. toh sebenarnya anda sedang memaki diri anda sendiri.
belok kanan emang lebih baik, tapi belok kiri itu jalan terus.
jadi kemanapun jalan yang anda pilih, kanan atau kiri, yakini saja itu yang terbaik! karena sebenarnya sama saja, engga ada yang perlu disesali!

oke, jadi dongengan mana yang bisa happily ever after tanpa harus berparadoks happily ever after?
jawabannya : peterpan di neverland! dimana mereka tidak akan tumbuh tua, selamanya menjadi anak-anak dan akan terus bermain. tidakkah bosan? gW rasa engga, karena dunianya anak-anak ya bermain! dan selamanya mereka menjadi anak-anak.
sempurna bukan?

sayangnya kita tumbuh dewasa. dan saat anda ingin mengecap sedikit kebahagiaan untuk selama-lamanya, ada sedikit saran dari saya : berpikirlah tentang masa kanak-kanak anda disaat anda bisa bebas bermain, atau bermainlah bersama anak-anak anda, atau buatlah anak agar anda bisa bermain dengan anak anda!
saya pilih yang terakhir!!
:D

yang jelas, jangan menjadi kekanak-kanakan dalam tubuh tua anda.!
cheers up your life!

Tidak ada komentar: