28 Maret 2010

mencari minyak itu... ~postingan dengan 'paling engga' paling banyak~

konon fresh graduate yang kerja di perminyakan bisa dapet gaji paling engga 7 juta per bulannya. dan buat gW duit sebegitu paling enggaknya bisa bikin bokap nyokap gw bangga, karena gaji segitu paling enggaknya setara dengan gaji 3 bulan bokap gW!
dan bagusnya, nyari minyak itu gampang-gampang susah. tu kata dr.ir darji noeradi, dosen migas gW. secara umum, orang nyari minyak jaman sekarang paling engga kudu nguasain 3 root geologi : petro-stratisedi-struktur, dan kalo udah masuk petroleum system paling engga kudu tau 3 hal : source rock, migration, dan entrapment. (sial, jadi ngemeng bahasa british mulu! slide-nya yang diterangin dosen pake bahasa inggris semuah! dan engga memungkinkan untuk Indonesianisasi)

tentang source rock
 source rock yang bagus itu umumnya adalah shale (batuan dengan deskripsi butiran halus, warnanya item, cokelat kalo yang ditemuin di sekitaran sumatera-brown shale) kaya akan bahan organik. dan bagusnyaacari source rock ituu sama aja kayak cari cewe, harus tau darimana asalnya, orangtuanya kayak apa, bibitbebetbobotnya berguna atau engga kalo mau dilakukan penelusuran lebih lanjut. sama halnya kalo kita ngebicarain source rock, dianya kudu punya syarat-syarat bejibunn dan analisis yang bikin orang ngantuk jadi melek yang diantaranya adalah analisis total organic carbon (TOC) : analisis dimana kadar bahan organik dalam source rock itu harus memenuhi angka 1% buat shale, atau 0,5% buat batuan yang originnya gamping, trus masih ada lagi analisis vitrinit reflectance (Ro). analisis pantulan vitrinit ini intinya adalah buat nunjukin minyak udah mateng atau belom diliat dari kandungan vitrinitnya, kalo dah mateng, tu vitrinit bakalan berkilau (vitrinit : jenis alga-algaan, merupakan elemen perairan tawar, umumnya danau), trus masih ada analisis tentang suhu, kedalaman, dan tekanan yang berkaitan dengan proses thermogenesis yang menyatakan suatu minyak akan mencapai kematangan pada suhu dan kedalaman berdasarkan gradien geotermal tertentu.
masih ada lagi pertanyaan : tu source rock bakalan ngehasilin kerogen tipe I, II, atau III (minyak, minyak+gas, atau gas aja?) atau bakalan jadi sampah karena jadi kerogen tipe IV (grafit, kejadian demikian karena source rock dianggap uda over-mature).
dan masih banyak analisis lain yang dijelasin dalam berbagai grafik dan tabel!!

tentang migrasi.
mengapa fluida bermigrasi melalui reservoir rock (atau mungkin yang diterangin sama dr.ir. darji noeradi sama aja kayak carrier bed) dihipotesakan karena fluida (dalam hal ini adalah minyak) telah melewati titik jenuhnya (dalam hal in dapat kita sebut tersaturasi) sehingga fluida tersebut dapat mendesak keluar dari source rock dan jalan-jalan melewati carrier bed. hal ini sekali lagi dikontrol oleh tingkat bahan organik dalam source rock dan tingkat kematangan yang membuat si fluida itu keluar dan jalanjalanjalan.
syarat carrier bed yang bagus adalah carrier bed tersebut harus memiliki ruang antar pori yang bagus dan terhubung satu sama lain oleh fluida lain (dalam hal ini adalah air) yang dapat membuat minyak bermigrasi ke atas, umumnya adalah batu pasir yang memiliki tekanan kapiler rendah (tekanan kapiler berbanding terbalik dengan jari-jari pori, semakin kecil jari-jari antarpori, maka tekanan kapiler (PC) akan lebih besar, dan berakibat pada semakin terhambat pula migrasi fluida ke atas)
mengapa ke atas? padahal perkolasi air hujan bermigrasi ke arah bawah. hal ini disebabkan oleh adanya buoyance force (gaya apung) dari fluida. yang gaya apungnya melawah arah gravitasi sehingga memungkinkan ia untuk naik ke atas. hal lain yang dapat mengganggu buoyance force adalah kandungan penghambat seperti mineral lempung dalam batuan reservoir, atau mungkin juga faulting.

tentang trap (perangkap)
proses selanjutnya adalah entrapment, atau pemerangkapan fluida pada suatu trap system, gW engga tau persis, karena bab ini belom diterangin lebih lanjut sama dr. ir. darji noeradi. intinya, trap system harus ada seal-nya (kayaknya seal ini berfungsi sebagai cap rock alias batuan penutup). kalo engga ada seal rock, hal yang paling mungkin terjadi adalah adanya rembesan (seepage - makasih buat Anik!) dan dalam eksplorasi, seepage diasumsikan sebagai show (titik dimana ia diindikasikan terdapat oil, atau mungkin petroleum system)

ilmu perminyakan adalah ilmu terapan, sangat amat terapan, dan engga ada gunanya kalo gW cuma punya teori tapi engga ada aplikasi lebih lanjut, oleh karena itu dr.ir.darji noeradi ngasih anak-anak tugas.
tantangan lebih lanjut? okelah kalo begitu.

pepatah hari kemaren : oil is firstly found in the mind of man.
anjuran yang baik : geoscientist yang baik dituntut dapat menemukan minyak di lapangan baru dengan metode baru, atau menemukan minyak di lapangan lama dengan metode baru, atau bahkan menemukan minyak di lapangan lama dengan metode lama.
semua tergantung pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,, juga faktor ekonomi.

ibarat kata, nyari minyak tu dapat disetarakan dengan main poker, apa kita mau raise, call, check, atau bahkan all in dilihat dari data di lapangan, juga analisis di otak kita.!
demikianlah adanya, dan sepertinya gW mulai kecanduan main poker.

woyy! bagi chip dunkkk!!!

Tidak ada komentar: