26 Juni 2011

2 mei 2011 – cempedak hutan dan rusa tanduk bungkus...

pagi ini, gW bersyukur karena gW masih dikasih kewarasan buat nulisin ini semua, masih dikasih sehat walaupun agak bengek gara-gara ujan-ujanan pas jalan di hutan kemaren. masih dikasih waras karena gW sadar, buat ngatur semua ini enggaklah gampang, buat ngatur sedemikian banyak orang dengan berbagai karakter yang berasal dari macam daerah, suku, keluarga dan marga, plus ngatur diri sendiri.
gW sadari, ini tanah papua yang orang bilang tanah emas dan minyak, tanah kayu dan pengharapan. disini gW menemukan berbagai etnis dari seluruh indonesia dengan berbagai ciri khasnya, mereka kesini dengan satu tujuan yaitu mencari penghidupan yang lebih baik dan lebih layak. gW udah nemuin orang jawa, makassar sama flores selain orang-orang asli sini yang ternyata juga banyak suku pendatangnya : biak, serui, ayamaru.
orang bilang posibilitas mendapatkan pekerjaan disini lebih mudah, terbukti di kabupaten yang gW tempatin terdapat seenggaknya 2 perusahaan minyak, 1 perusahaan gas alam, dan lebih dari 2 perusahaan batubara. ironisnya, penghidupan masyarakat disini jauh dari sejahtera. dimulai dari etos kerja mereka tergolong agak sulit apabila kita mengajak kerja profesional ~inget kan, kecerdikan mereka berbanding tipis dengan keculasan mereka, walaupun tidak semua sih..~ hingga pengadaan listrik di kabupaten yang baru nyala jam 8 malem sampe jam 12 malem aja, air tergolong sulit, sinyal gsm yang tiap hari jumat kosong sama sekali, belum lagi endemik malaria.
gW engga ngerti apa yang terjadi disini, kemana uang yang digunakan untuk menyejahterakan masyarakatnya? sudah sampe dimana, berhenti dimana dan akan kemana. yang gW pahami, dari sekian banyak carut marut kota yang orang bilang, masih ada tempat yang kemungkinan dibuat carut-marutnya masih kecil : hutan. andaikata perusahaan logging dan tambang tidak menemukan apa yang mereka cari disini, mereka akan meninggalkannya. perusahaan logging dibatasi oleh medan, perusahaan tambang dibatasi oleh minimnya sumber daya dan ongkos produksi yang tidak mencukupi.
dan urat-urat hutan disini akan tetap terjaga, komunitas asli berbagai macam sumber hayati yang ada di dalamnya : babi hutan dan rusa yang akan terus berlarian, warna-warni merpati hutan yang akan terus beranak pinak, cempedak hutan yang akan terus tumbuh, burung mambruk yang beterbangan dan buaya yang akan terus hidup sesuai dengan pola hidrologis yang terjaga dengan baik.
sebenarnya kaya, tapi siapa dan apa yang dirasa kurang? sebuah kompleksitas yang masih belum bisa gW lihat dan pahami dari berbagai macam sudut pandang, mungkin permasalahan ini bukan cuma di tanah timur saja, seluruh tanah di negara yang orang bilang indonesia mengalaminya, mungkin kondisinya berbeda.

Tidak ada komentar: